Soal Perbedaan Penentuan Awal Ramadan, LDII Ambil Sikap Saling Hormati



Jakarta (2/4)
- Kementerian Agama(Kementerian Agama) RI mengumumkan hasil Sidang Isbat untuk menentukan awal puasa atau 1 Ramadan 1443 Hijriah. Berdasarkan hasil sidang yang digelar sejak pukul 18.00 WIB, awal puasa Ramadan 1443 H jatuh pada Minggu 3 April 2022. 

"Secara musyawarah dan mufakat bahwa 1 Ramadan tahun 1443 H jatuh pada hari Ahad 3 April 2022 M," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan telekonferensi pers di Gedung Auditorium Kementerian Agama, Jakarta, Jumat malam (1/4). 

Hasil sidang tersebut diperkuat dengan pernyataan dari 33 provinsi dari seluruh Indonesia yang juga belum melihat hilal. Terdapat sekitar 101 titik pengamatan hilal dari sejumlah titik yang telah ditentukan untuk pengamatan hilal, termasuk pengamatan dari Pos Observasi Bulan Sukabumi Jawa Barat. Di pos pengamatan tersebut, DPP LDII mengirim Tim Hisab Rukyat dengan koordinatornya, Pahala Sibuea yang juga pengurus DPP LDII. 

“Pada pengamatan yang dilakukan di POB Cibeas Pelabuhan Ratu Sukabumi, umur hilal yaitu sekitar 8 menit, dengan kondisi langit sedikit berawan dan ketinggian hilal adalah 2 derajat. Hasilnya tidak tampak adanya hilal, hasil ini juga diungkapkan juga dari teman-teman yang melakukan pengamatan di tempat yang sama,”jelasnya. 

DPP LDII telah berpartisipasi dalam Sidang Isbat dan pengamatan hilal sejak 2013. Tim dibagi dalam dua kelompok, yaitu satu tim ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Sementara satu tim lainnya, mengikuti Sidang Isbat di Auditorium Kemenag RI Jakarta. Keikutersertaan LDII adalah berdasarkan undangan dari Kemenag RI. Selain dihadiri dari unsur pemerintah, utusan negara asing, anggota DPR, juga dihadiri oleh ormas-ormas Islam termasuk LDII. 

Tim yang di lapangan, terdiri dari Pahala Sibuea, Jhony Pamungkas, dan disertai tim LDII News Network (LINES). Sementara tim yang mengikuti SIdang Isbat di Kementerian Agama adalah Wilnan Fatahillah dan Sukarjan. Partisipasi LDII dalam menghadiri undangan ini adalah untuk menyaksikan sidang secara langsung. Dalam sidang tersebut, Kemenag memperoleh masukan dari tim-tim pengamat hilal, yang berada di 101 titik di seluruh Indonesia.

“Selain menyaksikan penetapan sidang, dalam forum itu setiap ormas memiliki kesempatan untuk memberikan tanggapan dan masukkan, terkait dengan penetapan Ramadan sesuai kriteria yang telah disepakati,” ujar Wilnan.

Menurut Wilnan, potensi perbedaan penetapan awal Ramadan 1443 H pada tahun ini sudah terdengar di masyarakat. Perbedaan tersebut karena masing-masing ormas memiliki cara atau metode tersendiri dalam menentukan hilal. 

Muhammadiyah mempunyai kriteria wujudul hilal selama hilal itu sudah di atas ufuk, hal tersebut sudah dinyatakan adanya hilal/awal Ramadan. Sementara pemerintah dan ormas lain seperti LDII mengambil kriteria inkanurrukyat, yang sudah disepakati dengan MABIMS, dengan minimal ketinggian hilal adalah 3 derajat. Dengan perbedaan ini kriteria ini pula, tentu berbeda pula penentuan awal Ramadan dan juga Syawal.

Wilnan menuturkan, DPP LDII melihat perbedaan penentuan hari raya itu jangan dijadikan sumber kegaduhan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Hal itu dikarenakan, setiap ormas Islam memiliki cara masing-masing dalam menentukan hari besar, “Yang penting adalah saling menghormati dan menghargai dan puasa berdasarkan sesuai dengan dalil yang syar'i baik 29 hari maupun 30 hari,” imbuhnya. 

Adapun perbedaan hari raya di Indonesia adalah suatu yang unik, karena penghargaan terhadap keyakinan umat beragama. Ke depannya tentu bersama-sama menyatukan kriteria ini menjadi sebuah kedewasaan dan penyeragaman.

Jadi Ajang Silaturahim

Menurut Wilnan, DPP LDII memperoleh manfaat lain dengan memantau hilal, salah satunya bisa bersilaturahim dengan Kementerian Agama Sukabumi dan para pengurus ormas lainnya, “Kami sebelum dan setelah pengamatan hilal, banyak berdiskusi mengenai kemajuan umat Islam,” ujar Wilnan. 

Menurutnya, Tim Rukyatul Hilal DPP LDII bersama Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sukabumi, Badan Meteorologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG), dan komunitas-komunitas pengamat hilal, berkumpul di Pos Observasi Bulan (POB) Cibeas Pelabuhan Ratu, Sukabumi, pada Jumat (1/4).  

Selain rutinitas, menurut Pahala Sibuea rukyat hilal adalah bagian dari ibadah, bagian dari perintah Rasul, sehingga tampak atau tidak tampak menjadi kewajiban umat untuk untuk melihat hilal itu. "Untuk memastikan kapan kita berhari raya, dan kapan kita melaksanakan puasa Ramadan,” tambahnya.

Ia mengungkapkan, tim Rukyatul Hilal DPP LDII akan mendorong pembentukan tim rukyatul hilal pada tingkat DPD LDII. Mereka kemudian ditingkatkan kapasitas SDM-nya secara bertahap. "Ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan hisab rukyat yang dilakukan oleh DPP LDII beberapa waktu lalu," ujarnya. 

Berdasarkan pengamatan bersama, ketinggian sudut hilal di POB Cibeas Pelabuhan Ratu sebesar 2,23 derajat dan elongasinya sebesar 3,4 derajat. Senada dengan Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, hilal diseluruh titik pengamatan yang dilakukan BMKG belum terlihat.

Secara umum ketinggian hilal di seluruh POB Indonesia berada di bawah 2 derajat. Hari ini secara keseluruhan di lokasi Cibeas 2 derajat, secara umum di seluruh Indonesia mulai dari Jayapura 1 derajat 7 menit 12 detik, tertinggi di sekitar Mentawai mencapai 2 derajat lebih. 

Rahmat Triyono pun menegaskan, Dengan sekitar 3 derajat sebenarnya sudah masuk bulan baru secara hisab. Tapi secara rukyat hilal belum tampak, dari pengamatan BMKG. (HARR/KIM)*

Usai Pelatihan Jurnalistik, DPP LDII Targetkan Informasi Kontribusi LDII Meningkat

Jakarta (31/03). Rangkaian pelatihan dasar jurnalistik angkatan ke-5 DPP LDII usai digelar pada Minggu (27/3). Acara yang dimulai sejak 26 Februari lalu itu, bertujuan memperkuat pemberitaan dan informasi, baik di media massa maupun media sosial resmi organisasi LDII. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas anggota Biro Komunikasi Informasi dan Media (KIM) di seluruh Indonesia, agar mereka dapat membentuk tim LDII News Network (LINES) yang dikoordinir oleh KIM di masing-masing DPW dan DPD,” ujar Ketua DPP LDII Koordinator Bidang KIM DPP LDII, Rully Kuswahyudi saat menutup acara tersebut.

Menurutnya, didirikannya LINES pada 2013 menjadi tonggak dimulainya kesadaran untuk menginformasikan berbagai kegiatan LDII, “Dahulu ada Majalah Generus untuk segmen muda-mudi yang lahir pada 1997. Kemudian menjadi majalah Nunasa Persada pada 1998,” ujarnya. Majalah tersebut terbit dua bulanan, yang tentu tidak bisa memberitakan kegiatan warga LDII dari Sabang sampai Merauke secara komplit. 

Kehadiran internet yang dimanfaatkan oleh LINES di seluruh wilayah, mampu menutupi kelemahan media cetak DPP LDII, “Jauh sebelum Nuansa Persada lahir, ada majalah Warta LDII namun tidak terbit secara konsisten. Kini pemberitaan menjadi lebih cepat dan lebih luas karena adanya internet,” paparnya. 

Rully Kuswahyudi mengharapkan ada kaderisasi dari kegiatan ini. Sebagai salah satu pelaku sejarah penerbitan majalah Nuansa Persada pertama kali, ia menyadari kebutuhan pemberitaan dari waktu ke waktu terus berkembang. Awal 90-an, pemberitaan mengandalkan media cetak, televisi, dan siaran radio. Dengan adanya perkembangan tekonologi, pemberitaan sudah merambah audio visual dengan hadirnya media sosial.

“Kami butuh banyak SDM anak muda yang punya kemampuan jurnalistik dan kehumasan. Kita punya aplikasi, website, dan media sosial yang perlu dikelola dengan baik. Maka, pelatihan ini meliputi pelatihan menulis, fotografi, videografi, editor, desain grafis, dan voice over,” ujarnya. 

“Targetnya, teman-teman yang sudah ikut pelatihan ini, bisa mengelola website daerah, medsos dan memproduksi konten-konten yang bermanfaat serta menarik. Saat ini di beberap daerah sudah memiliki tim yang solid, namun masih banyak juga yang perlu dibangun baik SDM dan kekompakan timnya,” ujarnya. 

Ia menggarisbawahi, setelah pelatihan nasional tersebut KIM di daerah-daerah dan LINES serta anggota yang direkrut memperbanyak pertemuan, musyawarah untuk menentukan langkah selanjutnya, “Kami di KIM DPP LDII siap melakukan supervisi dan memberi arahan,” ia menambahkan. Harapannya, pemberitaan kegiatan dan kontribusi LDII kepada bangsa dan negara terus meningkat. 

Untuk provinsi yang belum memiliki website, Rully Kuswahyudi telah menyiapkan tim yang bekerja sama dengan Departemen Teknologi Informasi dan Aplikasi Telematika (TIAT), yang siap membuatkan, mengajari, dan memantau. Bersama dengan tim tersebut, Departemen KIM akan memberi masukan dan perbaikan kinerja pengurus KIM dari daerah, terutama soal sisi teknis, “Tujuannya agar tampilan website organisasi semakin baik, dan tentu butuh kerja sama yang baik dengan tim setempat, jangan sampai terjadi ego sektoral,” tegasnya. 


“Kami siapkan materi berita agar tayang, kami siapkan SDM untuk mengelola website, sehingga warga mau hadir meng-klik website, menonton konten video, dan membaca web kami,” ujarnya.    

Menurut Ketua LINES DPP LDII Fachrizal Wicaksono, Pelatihan Jurnalitsik ke-5 DPP LDII yang diadakan setiap pekan sudah dimulai sejak 26 Februari dan berakhir pada 27 Maret 2022. “Pelatihan dihelat secara hybrid (luring dan daring) melibatkan DPW dan DPD LDII seluruh Indonesia dengan 200-an titik,” ujar Fachrizal.

Selain menghadirkan pemateri internal dari KIM dan LINES DPP LDII, pelatihan jurnalistik ke-5 ini juga menghadirkan Tito Bosnia reporter CNBC, Ben Kasyafani mantan Presenter Good Morning Show, Larasati Dyah reporter Tribunnews, dan pemateri tamu lainnya. “Ke depan kami akan terus meningkatkan kualitas SDM teman-teman KIM dan LINES di seluruh Indonesia. Pelatihan, sarasehan dan magang akan menjadi fokus pada 2022,” tambah Fachrizal yang juga anggota Departemen KIM DPP LDII.

Sementara itu, Listya, salah satu peserta pelatihan dari DPD LDII Kota Depok sangat bersyukur mengikuti pelatihan ini. "Melalui pelatihan dari KIM DPP LDII, saya menjadi lebih memahami dunia jurnalistik, apalagi kegiatan dikemas dengan materi singkat dan banyak praktek, pematerinya pun langsung dari expert dibidangnya. Kita juga diberi kesempatan untuk mempelajari bidang lain selain minat kita, seperti belajar sulih suara dan mengedit video liputan," tutupnya. (HARR/KIM*)

Menjadi Syarat Mudik, Warga Antusias Mengikuti Vaksinasi di PAC LDII Pengasinan



Depok (31/3) -Menjelang bulan suci Ramadan, Polsek Bojongsari Sawangan menggaet PAC LDII Pengasinan menggelar kegiatan vaksinasi booster presisi yang menjadi kebijakan pemerintah pusat. Vaksinasi ini diikuti  oleh lebih dari 360 peserta, mulai usia 6 tahun dengan syarat foto copy KK/ Akte, masyarakat akan mendapat vaksin Astra Zeneca di Majelis Ta’lim LDII BSI, Pengasinan, Sawangan, Kota Depok, Rabu (30/3/2022).

“Kami sebagai garda terdepan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, akan mensukseskan apapun kebijakan dari pemerintah pusat. Kami mendukung dan siap memfasilitasi kegiatan vaksinasi yang membantu pemerintah dalam program Indonesia Sehat melalui penyediaan vaksinator dari tenaga medis sebagai bentuk apresiasi.” Ungkap Kapolsek Bojongsari, Kompol Muhammad Syahroni.

Selain menjadi syarat mudik, Muhammad Syahroni dan juga berharap dengan diadakannya vaksinasi booster ini akan segera membebaskan masyarakat dari Pandemi COVID 19 ini. Pendapat yang sama disampaikan oleh Parman Suwaji, Ketua PAC LDII Pengasinan “Suatu cita-cita kami untuk bisa membantu masyarakat sekitar secara khusus pada RW 10 RT 01, Kelurahan Pengasinan. Vaksin sebagai kebutuhan bersama yang harus dilanjutkan agar lebih baik dan lepas dari pandemi ini. melalui giat vaksinasi COVID 19 ini salah satu bentuk kontribusi untuk bangsa.” jelas Parman Suwaji.


PAC LDII Pengasinan menjadi salah satu lokasi gerai vaksinasi booster presisi yang didukung selain Bhabinkamtibmas, juga oleh Rukun Warga 10 Pengasinan dan mendapat tanggapan positif masyarakat sekitar. “Kami memilih lokasi di Pengasinan ini karena memang tempatnya mendukung untuk menjalankan program pemerintah. Saya berharap kedepannya kerja sama yang terjalin baik ini akan terus berlanjut.” pungkas Nurul Ikhwan, Ketua RW 10 Pengasinan.

Kesadaran masyarakat sangat penting untuk mendukung segala kebijakan pemerintah dalam progam Indonesia Sehat agar bisa segera terbebas dari Pandemi COVID 19 melalui giat vaksinasi untuk memperkuat imunitas dan segera beraktivitas secara normal.

(Listya Lupiya Apsari/LINES*)

DPP LDII: Kesejahteraan Bangsa Dimulai dengan Bangun Ekonomi Keluarga







Jakarta (26/3). Ekonomi nasional bisa kuat, bila keluarga mengambil peran dalam kegiatan ekonomi. Rumah-rumah masyarakat memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan setiap keluarga memiliki bisnis, maka akan tumbuh jaringan pemasok antarkeluarga yang levelnya juga UMKM. Jaringan tersebut membuat derap ekonomi nasional bergerak cepat. 

Hal tersebut disampaikan ekonom Universitas Veteran Yogyakarta sekaligus Ketua DPP LDII, Ardito Bhinadi, “Ketahanan ekonomi nasional tidak terlepas dari peran keluarga, karena ketahanan keluarga merupakan basis dari ketahanan bangsa. Keluarga merupakan pilar utama membangun ekonomi bangsa dan merupakan unit terkecil yang menentukan nasib bangsa ke depannya,” ujar Ardito dalam acara webinar “Keluarga Ceria Indonesia Sejahtera”, pada Sabtu (26/03)..

Webinar ini sebagai tindak lanjut implementasi dari kerja sama bidang pengembangan dan penguatan ekosistem ekonomi syariah antara LDII dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) sejak Februari lalu. Ardito memaparkan, untuk mewujudkan Indonesia yang sejahtera nantinya, dibutuhkan Keluarga yang CERIA (Cerdas, Inovatif, dan Amanah).

Penjelasannya, keluarga yang cerdas adalah keluarga yang selalu memikirkan seluruh anggota keluarga, menyeimbangkan urusan dunia dan agamanya, “Ketika sebuah keluarga itu tangguh, maka insya Allah negara juga akan tangguh. Ketika keluarga mandiri secara ekonomi, maka insyaAllah Indonesia juga akan mandiri secara ekonomi. Ketika keluarga CERIA, maka Indonesia akan sejahtera,” jelas Ardito.

Kedua, keluarga yang inovatif, Ardito menjelaskan yakni keluarga yang senantiasa melakukan hal-hal baru, untuk menumbuhkan keharmonisan dan ketahanan sosial-ekonomi keluarga, sehingga tercipta ‘Rumahku-Surgaku’. “Baik secara sosial maupun ekonomi, inovatif dan kreatif bisa menciptakan banyak inovasi dalam berkomunikasi dalam keluarga, maupun secara ekonomi, bahkan bisa memutar roda ekonomi keluarga, sehingga menjadi keluarga yang menghasilkan,” tambahnya.

Ketiga, keluarga yang amanah yakni merupakan keluarga yang mampu menjalankan peran masing-masing untuk menjaga harmoni kehidupan sehari-hari.

Acara ini melibatkan Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) dan Departemen Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (EPM) DPP LDII. Menanggapi keluarga sebagai tumpuan ekonomi nasional, Ketua Sri Tresnahati Ashar menegaskan pentingnya komunikasi dan interaksi yang positif dalam keluarga, untuk mewujudkan iklim keluarga yang kondusif.

“Komunikasi efektif dalam keluarga itu penting dalam membangun kebahagiaan keluarga. Dengan interaksi bahasa yang positif, maka akan terjalin iklim yang kondusif dalam keluarga,” jelas Sri. Lebih lanjut, Sri mengatakan faktor ekonomi menjadi salah satu faktor penentu ketahanan keluarga. “Ketahanan keluarga merupakan cara yang efektif untuk bertahan ketika keluarga menghadapi kondisi-kondisi yang sulit,” tambahnya.

Ia juga menegaskan, pembinaan karakter akan optimal jika dilakukan sejak usia dini melalui pembiasaan yang baik. “Karakter itu dimulai dari perilaku. Jika kita menginginkan anak yang berperilaku positif, maka bimbing dia untuk berperilaku positif,” tegas Sri.

Pembicara lainnya, adalah Ketua Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah (PKD) DPP LDII, KH Aceng Karimullah. Ia menjelaskan bahwa keluarga bahagia ialah kondisi sebuah keluarga yang ideal, yang terbentuk berlandaskan Al Quran dan Sunnah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

“Sebagai wujud kesyukuran kita terhadap nikmat-nikmat Allah maka kita menjalani hidup ini dengan bahagia, dengan ceria,” jelas Aceng.

DPP LDII berpandangan pemberdayaan keuangan keluarga yang dijalankan bersamaan dengan pola asuh karakter positif, dapat menciptakan keharmonisan dan ketahanan ekonomi keluarga. Dengan mewujudkan keluarga yang “Ceria” bisa tercipta kesejahteraan bangsa. (LINES*)

Warga LDII Kota Depok Harumkan Indonesia di Kancah Internasional


Agung Rizki Satria Saat Latihan Sepak Bola

Depok (22/03)  ̶ Sepak Bola Amputasi Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Garuda INAF merupakan tim nasional yang mewakili Indonesia di ajang Piala Asia maupun Piala Dunia Sepak Bola Amputasi. Saat ini, organisasi induk yang mewadahi sepak bola amputasi ialah Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) atau Indonesia Amputee Football Association (INAF).

Kabar membanggakan datang dari Tim Nasional (Timnas) sepak bola Amputasi Indonesia. Minggu (13/3/2022), mereka memastikan diri lolos ke Piala Dunia Amputasi 2022 di Turki, Oktober mendatang. Kepastian itu didapat karena Timnas Sepakbola Amputasi meraih kemenangan di laga kedua Kualifikasi Piala Dunia Amputasi 2022 Zona Asia Timur. Mereka berhasil mengalahkan Malaysia dengan skor telak 3-0.

Laga ini diselenggarakan di Stadion Kamalapur, Dhakka, Bangladesh. Adapun pencetak gol dari laga ini adalah M.S. Bahiri, Aditya, dan Agung Rizki S. Kemenangan ini membuat Indonesia kokoh di puncak klasemen grup dengan poin 6. Sementara di peringkat kedua ditempati Jepang, Bangladesh di peringkat ketiga, dan Malaysia di juru kunci.

Agung Rizki Satria merupakan salah satu pemain yang mencetak gol terbanyak yaitu 5 gol selama babak kualifikasi. Agung Rizki Satria yang lahir di Keban Agung, 5 Mei 1999. Ia adalah putra kedua dari pasangan Sunarso dan Tri Rahayu. Selain menjadi seorang pesepakbola, Agung juga seorang mahasiswa tingkat akhir Universitas Gunadarma, Depok.

Agung memulai latihan sepak bola ini sejak November 2018. Keberhasilan Agung saat ini tidak terlepas dari dukungan orang tuanya. Ia menyampaikan bahwa orang tuanya selalu memberikan fasilitas untuknya dalam bermain bola.

"Sebenarnya saya tidak hobi main bola, namun setelah kecelakaan, saya melihat teman-teman bermain bola. Awalnya saya cuma melihat tapi tidak diajak akhirnya saya meminta pada orang tua saya untuk memberikan fasilitas. Alhamdulillah orang tua setuju dan yang terpenting adalah orang tua tidak melarang saya main bola, walaupun sempat dalam waktu 3 atau 2 bulan tongkat saya patah karena main bola. Sempat dilarang, namun saya tetap memaksa untuk bermain bola, akhirnya orang tua saya mengizinkan," ungkapnya.

Banyak sekali suka dukanya menjadi pemain Sepakbola Amputasi. Memang keterbatasan fisik menjadi halangan, seperti pemain dengan 1 kaki dan kiper dengan 1 tangan. Namun ada beberapa faktor lainnya yaitu minimnya fasilitas seperti lapangan yang tidak sesuai dengan ukurannya, belum adanya bantuan dari pemerintah, bahkan tidak familiar di kalangan masyarakat. Ini menjadi kendala sendiri bagi Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia.

Meskipun begitu, Agung menyebutkan bahwa bermain Sepakbola Amputasi ini menjadi pengalaman menarik. Dengan fasilitas yang minim dan lapangan yang tidak besar, namun timnya tetap semangat dalam menjalani latihan.

"Kita semua tetap semangat dan berjuang, sampai akhirnya kita bisa membuktikan bahwa kita bisa berhasil sampai tahap ini dan bisa lolos untuk masuk Piala Dunia dan juga kita semua bisa membawa nama baik negara Indonesia," terangnya.

Seiring berjalannya waktu, kini Sepakbola Amputasi mulai dikenal dan menjadi perhatian. Akhirnya, banyak yang mulai memberikan bantuan-bantuan kepada Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia.

Selain menyukai sepakbola, Agung juga hobi untuk travelling, khususnya mendaki gunung. Ia pernah mendaki bukit, namun yang paling berkesan menurutnya yaitu di Gunung Gede (2958 mdpl). Ia menceritakan bahwa perjalanan yang cukup lama dan ekstrem itu tidak mematahkan semangatnya untuk sampai di puncak tertinggi Gunung Gede.

Agung Saat Sampai di Titik Tertinggi Gunung Gede

"Saya jalani saja ikut temen-temen, saat istirahat saya juga ikut istirahat. Saya tidak pernah meminta istirahat karena saya tidak enak kalau saya minta istirahat, berarti saya nyusahin temen-temen yang lain, jadi saya jalan terus. Ada kondisi saat saya capek, tapi saya tetap jalan. Meskipun lelah, saya senang bisa sampai di titik teratas puncak Gunung Gede, meskipun makanannya kurang dan tidak bawa banyak," ungkapnya.

Meskipun Agung memiliki keterbatasan, hal itu tidak merubah semangatnya untuk meraih cita-cita. Selain sebagai pesepakbola dan mahasiswa, Agung adalah seorang Ustadz di Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Al - Faqih Mandiri binaan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kota Depok, Jawa Barat. (Ndari Kusuma /LINES*)


Muswil LDII Banten, DPP LDII Ingatkan Paradigma Kolaborasi Hadapi Tantangan Abad 21


Banten (22/3). Memasuki abad 21, tantangan berbangsa dan bernegara kian besar. Bahkan, dalam konstelasi politik saat Pemilu, bangsa Indonesia yang dikenal rukun dan bersatu bisa terpecah. Hal itu menjadi perhatian Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, saat menghadiri Musyawarah Wilayah V LDII Banten. Ia mengingatkan mengenai persatuan dan kesatuan bangsa di tahun politik jelang 2024.

“Dalam menyelesaikan masalah, kita tidak bisa sendiri dan harus bersinergi. Dengan dasar itulah, paradigma bangsa ini diubah menjadi bukan bertanding bukan juga bersaing. Kami di LDII memulai dengan terus membangun sinergi dengan bersanding dengan semua tokoh masyarakat. Jika kita berikhtiar, maka insya Allah hasilnya akan bagus,” ujarnya.

KH Chriswanto berpendapat, dengan bersanding dan merangkul adalah solusi agar Indonesia bisa bertahan, melewati perubahan lingkungan strategis yang sangat cepat. Bahkan, menurutnya, walaupun di tingkat provinsi seperti Banten, warga LDII harus memahami lingkungan strategis dunia. Ia menyebut konflik di Eropa Timur, mendorong inflasi di berbagai negara terutama harga minyak bumi meroket, “Imbasnya pada ekonomi, lalu berdampak pada kehidupan sosial,” ungkap KH Chriswanto.


Ia meminta agar masyarakat tak hanya menyalahkan problematika bangsa kepada masyarakat. Namun, masyarakat juga bergerak secara swadaya, saling membantu agar bisa melewati masa sulit, “Saat lampu mati, jangan hanya mengeluh kepada PLN, tapi nyalakanlah lilin. Jika hanya mengeluh saja, tidak ada cahaya,” ujarnya bermetafora.

Ia meminta masyarakat terutama warga LDII, terus berkonsolidasi, “Jangan bertengkar, lakukan musyawarah untuk mufakat. LDII Banten bisa mengadopsi salah satu dari delapan program kerja LDII, yang realistis untuk dilaksanakan. Tentu ditambah program program lokal yang menyentuh masyarakat,” tutur KH Chriswanto.

Menanggapi Ketua Umum DPP LDII itu, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengapresiasi kiprah LDII Banten, dalam menjaga ketertiban, kebersihan, dan mewujudkan suasana kondusif di tengah masyarakat, “Maka jangan saling menjatuhkan dan menghina. Teruslah berbuat yang baik untuk negara karena bangsa ini butuh bersatu dengan keragaman suku, bangsa, agama, dan adat istiadatnya,” ujarnya.

Ia sependapat dengan KH Chriswanto, jika ormas-ormas Islam bergandengan tangan, bersanding bukan bersaing, merangkul bukan memukul, “Saya yakin Indonesia ke depan akan lebih disegani, sejahtera, dan umatnya lebih nyaman beribadah,” ujarnya.

Yandri Susanto, anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Kabupaten Serang dan Kabupaten Cilegon, mengaku sudah lama melihat kiprah LDII. Bahkan jauh sebelum Muswil V dilaksanakan, ia sudah banyak terlibat dalam kegiatan LDII Banten.

Ia melihat kesungguhan ormas Islam, seperti NU, Muhammadiyah, dan LDII dalam merawat keberagaman bangsa. Untuk membantu LDII dan ormas-ormas Islam lainnya, ia membantu pembangunan gedung DPW LDII Banten, “Saya berharap gedung tersebut nantinya menjadi pusat kegiatan umat Islam di Banten, dalam mengangkat ketertinggalan dan kebodohan,” imbuhnya.

Fokus Pemberdayaan Ekonomi
Muswil V LDII Banten memutuskan memilih H. Dimo Tono Sumito sebagai Ketua DPW menggantikan Edwin Sumiroza yang telah menjabat dua periode. Ia didampingi Kabid Bagaskara sebagai sekretaris. Dimo bertekad melanjutkan program DPW LDII Provinsi Banten yang sudah dirumuskan rapat kerja sebelumnya, yakni menindaklanjuti delapan program kerja LDII, meliputi wawasan kebangsaan, prinsip dakwah dan akhlak bangsa, pendidikan karakter, pangan dan lingkungan hidup, ekonomi syariah, pengembangan pengobatan herbal, pemanfaatan teknologi digital produktif, dan pemanfaatan energi baru terbarukan.

"Ada beberapa program yang bisa ditindaklanjuti dalam waktu dekat, khususnya soal penguatan organisasi. Oleh sebab itu saya meminta rekan-rekan menjalankan amanat ini dengan kerja sama yang baik, sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada di dalam organisasi," ujarnya.

Sesuai dengan saran Ketua Komisi II DPR RI Yandri Susanto, agar LDII membantu mempercepat pembangunan dan mengurangi angka kemiskinan. Untuk itu, Dimo Tomo Sumito juga akan fokus pada program pemberdayaan ekonomi. Ia bertekad meningkatkan kinerja Usaha Bersama (UB), koperasi, Baitul Maal wa Tamwil (BMT), dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), agar punya daya saing dan tetap mengacu ke ekonomi syariah dalam transaksi. [HARR/KIM*]

Sosialisasi Bahaya Narkoba dan HIV, BNN Kota Depok Pesan Agar Santri dan Siswa Tak Coba Narkoba

Ketut Ria Saat Memberikan Materi Kepada Santri dan Siswa SMP - SMK Tri Sukses, Depok


Depok (23/03) -Ratusan santri Pondok Pesantren Roudhatul Qur’an bersama siswa dan guru SMP dan SMK Trisukses, mengikuti acara sosialisasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok, Selasa (22/03/2022).

Ketut Ria Kusumawati, S.I.Kom selaku Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN Kota Depok, hadir langsung menyampaikan materi.

Dalam materinya, Ria menjelaskan tentang jenis dan dampak narkoba serta pentingnya ketahanan dalam diri remaja agar terhindar dari bahaya narkoba. “ Narkoba wajib kita kenal dan pahami, namun tidak untuk dicoba” ujar Ria.

Ria juga menjelaskan tentang dimensi  ketahanan diri remaja yaitu self regulation, assertivness, reaching out. Ria berharap para siswa siswi SMK dapat menerapkan ketahanan remaja pada diri masing-masing.

Di tempat yang sama Usep Sonjaya, Guru Bimbingan Konseling SMK Trisukses mengatakan bahwa, salah satu bahaya narkoba diawali dengan merokok. “Pengurus pondok bekerjasama dengan Guru SMP SMK melakukan pelarangan merokok bagi para santri untuk mengantisipasi bahaya pengaruh narkoba di lingkungan pondok” ujarnya.

Usai kegiatan , Kepala SMK Tri Sukses, Umi Kistiah menyampaikan pesan kepada generasi muda untuk menjauhi narkoba, menjalankan pola hidup sehat dan tetap berprestasi gemilang.

Yayasan Al Faqih Mandiri yang merupakan salah satu yayasan di bawah naungan DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) kota Depok terus berkonsentrasi pada pembinaan generasi muda di kota Depok. (LINES*)

Gubernur Kalsel : LDII Kalsel Harus Bisa Jadi Solusi Masalah


Banjarmasin (20/3) - Musyawarah Wilayah (Muswil) VII LDII Kalimantan Selatan (Kalsel) dihelat pada 20 Maret 2022, di Hotel Best Western, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Acara itu dibuka oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik, Sulkan.

“Acara ini menjadi momentum paling penting untuk mengoptimalkan peran dan tanggung jawab LDII dalam menjawab segala macam permasalahan yang terjadi, khususnya yang ada di Banua tercinta ini,” ujar Sahbirin Noor, sebagaimana dibacakan oleh Sulkan.

Menurut Gubernur, Muswil LDII Kaltim menjadi sarana silaturahim, koordinasi dan konsolidasi antara pengurus LDII di Kalsel. Namun, yang terpenting adalah bagaimana muswil juga mampu menjawab tantangan dalam berbagai bidang. 

Sahbirin Noor memandang bangsa Indonesia memiliki cerita sejarah yang panjang, demi lahirnya sebuah kemerdekaan. Peran organisasi keagamaan tidak kalah penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Bahkan jauh sebelum kemerdekaan, semangat Islam beriringan tumbuh dan menyebar luas di seluruh pelosok Tanah Air Indonesia.

“Semangat lahirnya LDII tidak terlepas dari harapan masyarakat dalam berbangsa bernegara yang Islami yang dilandasi keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,” ujarnya. Ia meminta LDII bisa berperan, sekaligus dapat diandalkan dalam membantu pemerintah. Ia mengingatkan, ormas Islam bisa mengambil peran menjadi solusi dalam masalah keagamaan, sosial, maupun konteks kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Saat ini umat Islam tak terkecuali di Kalimantan Selatan tengah menghadapi berbagai macam tantangan, yang menyebabkan merosotnya moral generasi pemuda. Mulai dari masalah narkoba, pergaulan bebas hingga masalah terorisme dan radikalisme,” imbuhnya.

Ia berharap tokoh-tokoh agama khususnya para pendakwah yang lahir dari LDII Kalimantan Selatan, mampu mengemban tanggung jawab yang tidak ringan tersebut.

Dalam Muswil Kalsel tersebut, Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso, mengapresiasi DPW LDII Kalsel. Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19, mampu melaksanakan muswil dengan cara luring dan daring. “Munas ini merupakan momen penting, dalam hal  mengambil keputusan, menunjuk kepemimpinan yang sekiranya mampu mengantisipasi lingkungan strategis,” katanya.

Walhasil, meskipun dalam kondisi pandemi, DPW LDII Kalsel mampu melaksanakan muswil. Konsolidasi yang menghasilkan solusi masalah bangsa amat sangat penting, “Pandemi telah membawa krisis kesehatan dan berdampak terhadap ekonomi. Untuk memulihkan kepada kondisi semula bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua komponen bangsa, termasuk juga ormas. Karena bagaimanapun LDII harus berbuat dalam rangka menyikapi lingkungan strategis sekarang ini yang telah berubah,” imbuhnya. 



KH Chriswanto juga mengingatkan kepada pengurus LDII, dengan diputuskan dan diundangkan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN), tentunya menjadikan posisi Kalsel sebagai penyangga IKN, “Muswil ini harus mampu mengantisipasi dan membuat program, untuk membantu pemerintah dalam mengatasi perubahan lingkungan strategis,” ungkapnya. 

Dengan melaksanakan delapan program kerja LDII pada bidang kebangsaan, keagamaan, pendidikan umum, kesehatan alami, teknologi digital, ekonomi syariah, energi baru terbarukan, pangan dan lingkungan hidup, LDII Kalsel mampu berkontribusi besar terhadap pembangunan. Dengan Muswil, ia berharap klaster lingkungan menjadi perhatian DPW LDII Kalsel. Mengingat, ibu kota yang dipindah ke Kalimantan membawa tantangan besar yakni perubahan lingkungan, “Kami berharap LDII Kalsel dan warganya, bisa berkontribusi menjaga alam agar tetap asri dan berwawasan lingkungan, jadi meskipun ibu kota berada di Kalimantan, hutan dan alamnya tetap terjaga. Ini sebetulnya peluang bagi Kalsel. Ibu Kota dipindah ke Kalimantan, maka Kalsel bisa ikut menjadi maju dan sejahtera. Apa gunanya IKN dipindah, kalau Kalsel tetap stagnan. Maka LDII Kalsel harus menjadi pelopor untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah di daerah,” imbuhnya. 

Muswil VII LDII Kalsel, menurut Ketua DPW LDII Kalsel Dedi Supriatna, diikuti oleh 11 DPD Kabupaten/kota, 35 Pengurus Cabang (PC) dan 75 Pengurus Anak Cabang (PAC). “Selain diikuti peserta yang hadir di lokasi, terdapat 14 titik Studio Mini,” ujar Dedi. 

Sebelum muswil, terdapat tiga acara pramuswil berupa Pembekalan oleh Kankanwil Kemenag Kalsel, Webinar Ekonomi Syariah dengan narasumber MUI dan Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Webinar Kamtibmas bekerja sama dengan Polda Kalsel. 



Dalam rapat paripurna Muswil VII LDII Kalsel, Dedi Supriatna kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPW LDII Kalsel. Posisi Sekretaris DPW LDII Kalsel juga tetap dipercayakan pada Budiono. Menurut keduanya, LDII Kalsel bertekad meningkatkan pembangunan SDM di wilayahnya, untuk menyukseskan pembangunan di Kalsel. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah provinsi dan LDII Kalsel, yang sudah berjalan baik akan terus ditingkatkan, agar Kalsel menjadi yang terdepan.    (KIM/*)

Kunjungi MUI Kalsel, LDII Minta Restu Helat Muswil

















Banjarmasin (21/3). Pengurus DPP dan DPW LDII bertandang ke kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan (Kalsel), di lingkungan Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin, 19/3. Silaturahim mereka disambut hangat Ketua Umum MUI Kalsel, KH Husin Naparin,LC,MA dan jajaran pengurus MUI. 

“Tujuan silaturahim kami DPP LDII, juga meminta restu, izin serta doa, berkaitan dengan rencana Musyawarah Wilayah (Muswil) LDII Kalsel ke VII 2022,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso. 

KH Chriswanto Santoso mengatakan kehadiran mereka juga membahas sejumlah persoalan terkini yang dihadapi umat Islam, "Sebagai sesama muslim, kami terus menjaga ukhuwah Islamiyah dan silaturahim. Agar bisa sama-sama memikirkan kemaslahatan umat. Itulah kenapa kami mengadakan muswil, minta doa restu izin dan doa dari MUI Kalsel,” ungkap Chriswanto.

Dia mengibaratkan bahwa MUI merupakan payung besar, sehingga sangat diperlukan sebagai rujukan umat muslim di Indonesia, "Bagaimanapun, MUI sangat diperlukan dalam rangka panutan atau rujukan bagi umat Islam di Indonesia. Semoga Muswil kami bisa memberikan kontribusi untuk bangsa dan nagara ini," ujarnya.

Menurutnya, dengan MUI dan ormas-ormas Islam lain, bangsa ini bisa memperkuat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika. KH Chriswanto mengibaratkan, bila umat Islam bersatu dan mengabaikan perbedaan, 80 persen problematika bangsa bisa diselesaikan. “Inilah peran penting MUI menyatukan ormas Islam dan mendorong potensi setiap ormas yang dinaunginya, untuk berkontribusi kepada pembangunan bangsa dan negara,” imbuhnya. Bila yang difokuskan masalah perbedaan, justru tidak pernah ada persatuan.

“Umat manusia ditakdirkan berbeda-beda, bagaimana saling menghormati dan menghargai itulah fokus utamanya. Tujuannya sama, membangun negeri ini dan Islam menjadi rahmat bagi alam semesta, terutama bangsa Indonesia,” imbuhnya.  


Sementara itu, Ketua MUI Kalsel, KH Husin Naparin, berharap jalinan ukhuwah islamiyah antara MUI dan LDII bisa lebih terjalin dengan baik, "Kami selalu bersilaturahmi dan berbincang-bincang dalam berbagai masalah yang dihadapi oleh umat untuk diselesaikan bersama. Semoga dengan Muswil LDII Kalsel, jalinan ukhuwah islamiyah bisa lebih terjalin dengan baik," harapnya.

KH Husin Nafarin juga memberikan nasehat pada warga agar bersatu dalam aqidah, berjamaah dalam ibadah dan bergaul dengan ukhuwah islamiyah. "Kami juga berharap dengan terjalinnya silaturahim ini bisa lebih menyatukan lagi seperti bersatu dalam aqidah, berjamaah dalam ibadah dan bergaul dengan ukhuwah Islamiyah. Jalinan ukhuwah islamiyah agar lebih meningkat lagi, karena MUI merupakan khadimul ummah dan shadiiqul hukumah atau pelayan umat serta mitra pemerintah," ungkapnya.

Lebih lanjut, di hadapan puluhan media KH Husin Naparin mengatakan bahwa jalinan dengan LDII harmonis dan tidak ada masalah. Bahkan diantara mereka selalu bersilahturahim membicarakan berbagai masalah umat untuk diselesaikan bersama. “Selama ini kita tidak ada masalah, jadi kami selalu bersilaturahim dan berbincang-bincang dalam berbagai masalah yang dihadapi oleh umat untuk diselesaikan bersama”, ungkap Ketum MUI Kalsel.

Lain daripada itu Ketua Umum MUI Kalimantan Selatan berpesan, “Dalam bulan Romadon agar memelihara kesatuan, terutama bagi umat yang tidak berpuasa, baik karena musafir, sakit dan lain-lain, diusahakan jangan memamerkan diri tidak puasa, sehingga tidak mengundang hal-hal yang tidak baik. Untuk sholat tarawih jalankan sebaik-baiknya”.   [KIM/*] 

Gelar Diskusi dengan DPP, LDII Kota Depok Siap Ramaikan Jagat Maya dengan Publikasi Kegiatan LDII


Jakarta -Bertempat di Resto Plataran Dharmawangsa, Jakarta Selatan, DPD LDII Kota Depok menginisiasi diskusi dengan Departemen Komunikasi, Informasi dan Media (Dept. KIM) DPP LDII, Sabtu (19/03/2022).

Perbincangan akrab Ketua DPD LDII Kota Depok yang didampingi Wakil Ketua dan Bagian KIM dengan Ketua Departemen Komunikasi Informasi dan Media DPP beserta tim itu berlangsung santai dan hangat.

Pertemuan ini sebagai upaya pengurus DPD untuk memperkuat Bagian KIM dan meningkatkan kinerja LDII News Network (LINES) dalam menyajikan informasi dan berita yang berkualitas dan mudah diakses oleh pembaca. 

Dalam kesempatan ini, Ketua DPD LDII Kota Depok Chairul Baihaqi menyampaikan bahwa Dewan penasehat DPD LDII Kota Depok ingin agar organisasi segera berlari. "Karena dukungan yang begitu besar dari Dewan Penasehat, maka kami pengurus harian DPD LDII Kota Depok berupaya mewujudkan itu, yakni agar organisasi bisa berlari dalam berkontribusi terhadap masyarakat luas," ucap Baihaqi. 

Menurutnya, program kepengurusan LDII Depok periode 2021-2026 adalah meningkatkan kompetensi melalui digitalisasi. Nantinya, delapan bidang program LDII untuk bangsa dapat dipublikasikan dengan baik sehingga keberadaan LDII terasa manfaatnya di tengah masyarakat.

Menanggapi Baihaqi, Ketua Departemen KIM DPP LDII, Ludhy Cahyana menyambut baik upaya yang dilakukan DPD LDII Kota Depok dan  ia mendorong agar tiap-tiap Daerah bisa menggiatkan publikasi mereka. “Dukungan moril para pengurus sangat berarti, karena pemberitaan butuh SDM yang profesional tapi ranahnya amal sholih berpahala. Jadi dukungan moral dan motivasi menjadi yang utama. Ayo, kita ramaikan jagat maya dengan berita kegiatan positif LDII dimana-mana," imbuh Ludhy.


Menurutnya, semua butuh proses belajar, bahkan wartawan paling profesional juga berangkat dari titik nol. Untuk itulah pentingnya dilatih dan terus dimotivasi, agar terus bersemangat dalam beramal sholih.

Dalam pertemuan itu, Departemen KIM DPP LDII berpesan, agar tiap DPD dan DPW memiliki ciri khas dalam pemberitaan. Dengan begitu makin banyak yang membaca, dan tentu saja LDII terpublikasikan dengan baik. Oleh karenanya dibutuhkan personil yang telaten dalam meng-update media sosial dan website organisasi. (HARR/LINES*)